Halaman

Kamis, 31 Mei 2012

Sabar Berbuah Sangat Manis

      Sudah dua tahun setelah pernikahanku dengan Via, walaupun kami belum diberkahi dengan seorang anak namun aku dan istriku bisa menjalani hidup sederhana yang bahagia. Kami bisa menjalani kebahagiaan kami yang dengan sangat sederhana ini semata-mata karena istriku yang sangat sabar. Kesabarannya selalu saja bisa meluluhkan emosiku yang kadang mau meledak dengan sangat keras bila aku sedang sharing dan menceritakannya beberapa masalah tentang pekerjaan dan lain-lain. Dia tidak pernah berbicara keras denganku ketika saya mengajaknya bercerita. Entah pernah makan apa istriku karena dia bisa sangat sabar dengan kesederhanaan hidup kami, padahal jika sebenarnya dia mau maka aku pasti bisa mendapatkan sebuah pekerjaan yang lebih dari sekedar menjadi seorang pengajar bahasa yang mengajar di sebuah kursusan kecil yang tidak terlalu terkenal.
       Saat itu ketika aku sedang menceritakan tentang pekerjaan yang lebih menjanjikan yang dengan gaji yang cukup tinggi di banyak perusahaan di kota besar seperti ini bisa meningkatkan taraf hidup kami, bahkan aku juga memakai alasan jika kami bisa membangun rumah yang lebih besar lagi dari pada tempat kecil kami sekarang yang masih harus sibuk-sibuk jika musim hujan tiba. Namun yang dikatakan istriku pada saat aku mengutarakan itu semua malah tidak seperti orang lain pada umumnya yang banyak memimpikan rumah besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar