Halaman

Minggu, 27 Mei 2012

Kampoeng

      Saat itu umurku masih 5 tahun ketika saya dan mama pindah ke kampung, kampung halaman mama yang masih minim dengan ketersediaan listrik dan sarana modern yang bisa lebih memudahkan pekerjaan para penduduk desa ini seperti yang dimiliki perkotaan. Di kampung ini saya dan mama tinggal dengan kakek dan nenek serta tante neni (adik mama). Mama adalah orang yang pintar dan tidak membutuhkan waktu lama untuk jadi orang yang dihormati di kampung ini, walaupun keseharian mama dan tante neni dan kakek adalah memanen cokelat dan hasilnya dijual di pasar seperti penghasilan sebagian beasr para penduduk kampung ini,mama juga mengajar mengaji anak-anak di sini dan bukan hanya itu mama juga mengajarkan membaca penduduk di sini.
       Seeiring bertambahnya waktu dan tubuhku yang semakin besar akhirnya aku mengerti sebab mama dan papa harus pisah karena keputusan sepihak mama untuk pindah ke kampung, entah alasannya apa namun papa tidak setuju dan tetap ingin bertahan di kota yang akhirnya membuat mereka harus bercerai dan aku ikut dengan mama. Memang mama dan papa sudah pisah namun aku sering menerima surat yang di bacakan oleh mama dari papa, setelah aku bisa membaca dan menulis sendiri aku pun jadinya sering berkiriman surat dengan papa, bukan hanya itu surat-surat dari papa tentang keberadaan dan kesehariannya ternyata telah memberikanku mimpi untuk tinggal dengan papa.
BACA SELENGKAPNYA !!!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar