Halaman

Selasa, 15 Mei 2012

Motor

     Bergegas dia mengeluarkan motornya dari garasi yang tidak juga bias disebut garasi karena ada tanaman yang tertutupi seng-seng sebagai pagar.pagar atau garasi?..sepertinya itu tak penting untuk dia pikirkan sekarang. Sambil berucap salam perpisahan pada istri dan anaknya dia lansung menuju ketempat kerja menunggang sihitam tua dan tak modern.peyot dan lambat.mungkin itulah sebutan untuk kendaraan besinya yang kuna dizaman serba baru ini.
      Breemm,..bremm bremm…piiiippp.piiiippp…bruuum bruuuum brum… tak satupun kendaraan yang tidak bersuara diatas aspal yang ramai itu. “edede..macetmi seng..bambangna poe” gerutunya dengan menghembuskan asap rokok yang dihisapnya sambil mengedarkan pandangan ke mana-mana mengamati setiap jengkal kendaraan yang ada disampingnya. Berbagai macam jenis motor baru mendominasi dan mengelilinginya, beberapa pandangan sekilas dan menghina melihat dirinya dan motornya. Namun dia tak peduli terus breem breem dengan santai tapi pasti dia terus mamacu motor tuanya berkelok-kelok bagai ular melintasi mobil-mobil bahkan motor lain bagaikan sebuah batu penghalang.
BACA SELENGKAPNYA!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar