Di sebuah desa kecil bagian selatan Sulawesi yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian dengan bertani sekaligus beternak. Sebagian besar perumahan di kampung itu di kelilingi oleh sawah dan pohon-pohon yang serba hijau dan sangat luas. Rumah-rumah desa itu entah atau memang di sengaja untuk di buat menjadi rumah panggung, rumah yang isi bawahnya sengaja di buat kandang atau hanya sekedar bale-bale, namun rumah panggung yang masih bertemakan kayu itu terasa sangat sejuk di bandingkan dengan rumah mewah yang dimiliki kota besar.
hanya satu rumah panggung yang terlihat kontras dengan rumah
panggung lainnya di desa itu mempunyai ukuran yang lebih besar dan terlihat berkilau
akibat kayu yang diplitur itu. Rumah itu di tempati oleh seorang juragan sawah
yang mempunyai sawah yang paling luas di banding penduduk yang ada di desa itu.
Juragan itu tidak perlu melakukan kesehariannya yang dulu sebagai petani karena
sekarang dia mempunyai beberapa pekerja yang dibayar untuk membajak dan menanam
sawah itu. Sang juragan tinggal dengan istri dan seorang anak gadisnya yang
sebentar lagi dia suruh untuk melanjutkan kuliah di kota.
Baca selengkapnya....!!!
Baca selengkapnya....!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar