Halaman

Minggu, 10 Juni 2012

Dengarlah Tau MaBusung

         Wahai ibu dan bapak-bapak pemerintah yang sedang berperan sebagai tokoh teratas yang memimpin Negara ini. Aku tahu bahwa kalian yang sedang berdiri di atas sana adalah untuk memperjuangkan Negara kalian, namun mengapakah kalian tidak melihat dan mendengarkan kami para rakyat yang mau bersuara?
         Kalian sibuk berdiskusi, mengadakan rapat setiap kali ada masalah yang dihadapi. Namun mengapa hanya antara kalian saja yang mau sibuk sendiri? Bukankah masih banyak rakyat-rakyatmu yang juga punya pengetahuan dan kemampuan yang bisa kalian andalkan untuk membicarakan masalah yang kalian hadapi? Kami tahu bahwa tugas kalian tidak mau untuk menyusahkan kami. Tapi mengapa tetap saja kami mengalami kesusahan?
BACA SELENGKAPNYA!!!

Cinta Yang Mahal

Makassar, 10 juni 2012-06-10
   
       Entah orang yang bagaimana dan seperti apa yang mereka sebut-sebut pejuang cinta. Aku sungguh-sungguh tak mengerti akan kisah-kisah yang banyak terpapar di layar kaca itu dengan menyuguhkan beragam kisah cinta yang kadangmengharuhkan ,dan kadang pula menyedihkan. Namun semua itu rasanya bagai terlalu palsu di hadapan cintaku.
     Bahkan kisah Siti Nurbaya yang melegenda itupun tak dapat membantuku, sungguh aku tak mengerti mengapa adat seperti ini harus ada dalam sukuku.Apa mereka tak mengerti perasaan orang-orang yang telah mereka mentalkan dengan semena-mena? Ahh..rasanya begitu mahal dan disengaja.
BACA SELENGKAPNYA....!!!
   


Jumat, 08 Juni 2012

Kisah Gadis

Makassar, 08 june 2012

      Di sebuah desa kecil bagian selatan Sulawesi yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian dengan bertani sekaligus beternak. Sebagian besar perumahan di kampung itu di kelilingi oleh sawah dan pohon-pohon yang serba hijau dan sangat luas. Rumah-rumah desa itu entah atau memang di sengaja untuk di buat menjadi rumah panggung, rumah yang isi bawahnya sengaja di buat kandang atau hanya sekedar bale-bale, namun rumah panggung yang masih bertemakan kayu itu terasa sangat sejuk di bandingkan dengan rumah mewah yang dimiliki kota besar.
      hanya satu rumah panggung yang terlihat kontras dengan rumah panggung lainnya di desa itu mempunyai ukuran yang lebih besar dan terlihat berkilau akibat kayu yang diplitur itu. Rumah itu di tempati oleh seorang juragan sawah yang mempunyai sawah yang paling luas di banding penduduk yang ada di desa itu. Juragan itu tidak perlu melakukan kesehariannya yang dulu sebagai petani karena sekarang dia mempunyai beberapa pekerja yang dibayar untuk membajak dan menanam sawah itu. Sang juragan tinggal dengan istri dan seorang anak gadisnya yang sebentar lagi dia suruh untuk melanjutkan kuliah di kota.
Baca selengkapnya....!!!