Halaman

Senin, 22 Oktober 2012

Untuk : Nona Baik Hati


Hei mbak, tengoklah keluar rumahmu sebentar saja, lihat bulan yang buram itu! Sudah? Kalau sudah bayangkanlah perasaanku saat ini sama dengan bulan itu. Entah bulan itu tampak seperti sedang mengejekku atau malah sedang merasakan kegelisahanku. Oh ia, jangan terlalu lama di luar, banyak nyamuk! Hehe..

Noooon !!! mau cerita sedikit doonggg?? Jangan nolak yah... entah kemana aku mesti cerita, aku tak tau. Untuk masalah hati, tak pernah sekalipun aku cerita ke orang lain. Aku sangat yakin kamulah orang pertama yang akan melihatku berbicara tentang hati, karena itu tolong dengarkan curahanku ini.

Dimulai dengan kata kunci untuk gundahku ini adalah wanita dan perasaan. Kalau di sini saya dan teman-teman ngumpulku mendefinisikan arti cinta adalah nama sebuah makanan “cendolo na tape(cendol n tapai)”.
Semenjak aku mulai mengenal yang namanya pacaran aku selalu bertanya-tanya seperti apakah rasanya cinta itu. Orang-orang selalu berkata cinta itu beginilah, cinta itu begitulah. Namun tetap saja rasa-rasanya aku tak merasakan apapun ketika menjalani hubungan dengan wanita, perasaan rindulah, perasaan sayanglah. 

Mungkin aku memang merasakan sayang dan rindu itu ketika menjalin hubungan dengan wanita, tapi jujur saja perasaan itu sungguh sangat singkat dan bisa hilang begitu saja, bahkan hitungan jam saja. Karena itu tentu saja aku tidak menyebut itu adalah sebuah cinta. Dan akhirnya perjalanan kisah cintaku jadinya begitu-begitu saja.

Ingat gak dulu waktu di “mak eka” kita sempat ngobrol-ngobrol tentang masa laluku tentang pengalaman jalinan kasihku dengan banyak wanita yang selalu berakhir pada mereka yang tersakiti, dan akhirnya aku tersadar bahwa aku salah dan memutuskan untuk lama menyendiri sampai akhirnya kutemukan wanita yang bisa membuatku mengalami fenomena cinta itu?

Yaahh aku tak tau itu bisa dibilang cinta atau bukan namun sejak pertama kali perasaanku yang terstrum cinta itu sampai sekarang masih korslet akan dirinya. Ini adalah rekor terlama dari perasaan rindu dan sayang yang ada dalam hatiku. bahkan karena dirinya aku mengeluarkan janji pertamaku untuk seorang wanita, janji itu sampai tadi selalu kupegang teguh, walaupun memang kami sudah lama saling berpisah dan berada di tempat yang saling berjauhan namun aku selalu tetap pada janjiku itu. Apakah itu cinta??

Memang benar bahwa ketika kami berpisah aku jadi jarang berhubungan dengannya, namun aku melakukan itu semata-mata untuk dirinya. Aku tidak mau dirinya yang sedang fokus belajar terganggu olehku, dan aku juga pernah berkata padanya untuk menungguku sampai saatnya tiba ketika aku bisa muncul dan membanggakan diriku yang dihadapan orang tuanya. Dan itupun kujadikan sebagai komitmen utamaku untuk terus berusaha menepati janjiku, tentu saja janjiku ini tidak membebaniku bahkan selalu menjadi penyemangatku bahkan ketika aku harus menghilangkan diriku sendiri demi mengejar janji itu.

Namun sesaat tadi ketika aku mencoba berbincang-bincang dengannya, mengajaknya bersilaturahmi, dia malah seakan menusukku dengan tombak yang sangat tajam tepat ke arah jantungku melalui kata-katanya yang sangat singkat. Memang secara lansung dia tidak ada penolakan tapi kata-kata singkat itu seakan lansung berubah menjadi tembok besi yang tidak mungkin kutembus walau hanya bermaksud bersilaturahmi saja.

Aku yakin nona mengerti kata-kata seperti apa yang digunakannya. Dan selepas itu rasanya pondasi yang telah kubangun jadi luluh lantah sebelum bangunan aslinya terbangun. Apa kamu tau perasaan ini sungguh sangat menyakitkan nona?? Baru kali ini kurasakan rasa sakit yang luar biasa namun tidak tau di mana sumber luka itu untuk bisa kuobati. Luka yang tak nampak ini ruasanya sungguh memilukan. Apakah ini yang namanya cinta??

Dahulu ketika aku sering kali menyakiti perasaan wanita, maka beberapa temanku selalu berkata “hati-hati karma”. Tentu saja aku tak menyangka karma seperti apa yang akan kudapatkan, karena kala itu aku selalu merasa tidak pernah menyakiti mereka sebab bukan aku yang memulai dan meminta, tapi mantan-mantanku itu yang memulainya.

Namun sekarang aku yakin bahwa tetap saja aku salah karena malah menyalahgunakan kesempatan yang telah mereka berikan. Mungkin memang sudah sepantasnya aku mengalami ini. Namun tetap saja perasaan aneh ini benar-benar memilukan. Apa yang harus aku lakukan??

Ahhhh...ceritaku pasti akan membuatmu ngantuk, maaf yaaa!!! tapi aku merasa lega telah mengeluarkan cuap-cuap hatiku...aku berharap mendapatkan sedikit balasan pencerahan darimu nona baik hati.

Terima kasih dan salam rindu :)

Ps : Ini adalah curhat tentang perasaan hancurku yang pertama terhadap cinta dan wanita.

Jumat, 12 Oktober 2012

Surat Balasan ( Aku kehilangan Diriku)



(Aku berjalan ke arahmu, pelan dan ragu. Kepala menunduk kebawah dan satu tanganku beraksi menggaruk-garuk kepala yang tidak gatal, hanya simpul kusut dari senyum yang kutampakkan di depanmu. Sambil berkata) hai tante..ehehe!

Gimana kabar tante? Lama gak ketemu yah?. Yee...pasti mukamu bengkok aku panggil tante. Ia ia gak panggil tante, kan bercanda.

Itung-itung udah hampir setahun lebih (<~ngerti gak?) gak ketemu. Sempat kita sering berbalasan kata dan kalimat walaupun setelah itu aku keluar dari jalur kita namun aku tau kamu masih tetap berada pada jejak itu. Berusaha mencari jejak kehilanganku, memang benar kamu layak menghujaniku pertanyaan-pertanyaan setelah kehilanganku ini.
Tapi tenang saja nona, semua pertanyaanmu akan kujawab biar ada sedikit kelegaan di pencarianmu itu. Oh ia yang pertama-tama, tagih hutangmu di aku dongg!!biar jadi rajin gitu... ^_^

Teman, Makassar sedang dilanda musim kemarau berkepanjangan. Entah itu pun adalah sebuah virus yang menular bagi orang-orang yang jelas kemarau itu memang sedang terjadi dalam diriku, siraman yang dahulu memberiku musim yang penuh bunga sekarang telah menjadi kering kerontang. Akupun tak tahu kapan kemarau ini akan berakhir, bahkan siapa atau apakah yang bisa mengakhiri semua kepanasan ini.

Memang benar jawaban dari semua itu hanyalah Aku, namun aku yakin kamu tahu bahwa untuk seseorang,yang terpenting itu adalah seseorang lain yang bisa menemaninya bahkan untuk mengembalikan kemaraunya. Untuk saat ini orang itu adalah kamu, temanku!

Seorang pahlawan memang tak butuh jubah berwarna untuk dapat menunaikan tugasnya menlong orang lain, bahkan pahlawan itu kudapatkan dari dirimu yang hanya sekadar menyemprotkan kata-kata kepadaku, dan sekarang aku merasa kembali sehat.

Walaupun begitu janji yang dulu sempat kulontarkan kepadamu belum terlaksanakan, hal ini sangat membebani pikiranku. Maka dari itu di awal tadi kukatakan untuk engkau menagih hutangku kepadamu agar aku bisa mendapatkan motivasi untuk berusaha memulainya.

Aku ingat ketika masih di kota kecil itu bersama yang lain. Dengan sangat gampang motivasi itu kudapatkan,dan kujadikan sebuah racikan yang cukup lezat. Namun perbedaan itu sangat besar kurasakan di sini, ke acuhanku kembali dan semakin membesar. Penyebabnya berbagai macam yang di dalamnya ada kemarahan, kesenangan, rasa bersalah, bahkan kekecewaan. Dan itu semualah penyebab kemarau ini.

Aku sangat berharap engkau sahabatku akan selalu ada untukku, menjagaku saat kemarau dalam diriku hendak menampakkan kembali panasnya. Karena entah pada siapa lagi aku mesti berharap di sini, aku seakan kehilangan biji untuk kutanam kembali dari buah manis yang telah kuhabiskan.

Teman, ini adalah celotehku yang sempat menghilang. Aku tahu ini mungkin sangat singkat bahkan untuk kau dalami. Namun aku masih punya banyak bahan untuk kucuap-cuapkan denganmu, tapi aku mau menyimpan itu untuk kiriman yang berikutnya.

Dan sebelumnya Thanks yak Bunda Wulan, because of you i got this spirit back.
PS : Don’t stop forcing me to write, i’m begging u.

Minggu, 10 Juni 2012

Dengarlah Tau MaBusung

         Wahai ibu dan bapak-bapak pemerintah yang sedang berperan sebagai tokoh teratas yang memimpin Negara ini. Aku tahu bahwa kalian yang sedang berdiri di atas sana adalah untuk memperjuangkan Negara kalian, namun mengapakah kalian tidak melihat dan mendengarkan kami para rakyat yang mau bersuara?
         Kalian sibuk berdiskusi, mengadakan rapat setiap kali ada masalah yang dihadapi. Namun mengapa hanya antara kalian saja yang mau sibuk sendiri? Bukankah masih banyak rakyat-rakyatmu yang juga punya pengetahuan dan kemampuan yang bisa kalian andalkan untuk membicarakan masalah yang kalian hadapi? Kami tahu bahwa tugas kalian tidak mau untuk menyusahkan kami. Tapi mengapa tetap saja kami mengalami kesusahan?
BACA SELENGKAPNYA!!!